Nalar.ID, Jakarta – Dampak pandemi Covid-19 membuat sektor sejumlah industri di Tanah Air lumpuh. Mulai dari industri pariwisata hingga ekonomi kreatif. Indonesia menanggung imbas dari merosotnya industri tersebut akibar virus Covid-19.
Dampak ini turut dialami sejumlah pengusaha industri kreatif di Indonesia. Salah satunya dialami Rina Novia, CEO DNA Productions.
Rina mengaku, selama 2 tahun pandemi menerjang, ia sangat cukup terdampak secara keuangan.
“Tiba-tiba, kontrak dibatalkan. Sementara kita tetap harus bayar bunga bank sampai operasional kantor. Jadi, akrobat, ya. Tapi, Alhamdulillah, segala sesuatunya bisa diatasi dalam kondisi pandemi. Tahun 2020 saja, kami masih syuting di Korea Selatan. Lalu, syuting untuk di Kemendikbud, dan kami masih diberi kesempatan untuk project dengan Udemi, online course yang ada di dunia,” jelasnya, kepada Nalar.ID.
Hibernasi
Kendati demikian, sebagai seorang entrepreneur di industri kreatif, protokol kesehatan wajib ia jalani. Terlebih ketika dan tim melakukan sebuah kegiatan dengan jumlah berkerumun.
“Tapi, kami jalani. Prinsipnya, segala tantangan kita hadapi. Hidup harus berjuang. Kesulitan banyak. Tapi, kesulitan membuat kita berpikir kembali, apakah bisnis yang kita jalani ini sudah benar atau ada yang harus kita ubah. Lalu, kita berpikir kembali mengenai diri sendiri. Mungkin saat pandemi, banyak teman saya yang berpulang,” tukasnya.
Wabah pandemi juga ia jadikan sebagai momen mengarah pribadi yang bersih. “Saya berpikir untuk ke diri sendiri untuk menambah ilmu agama dan lainnya,” tukasnya.
Rina berpandangan, pandemi sebagai proses hibernasi. “Ibarat kupu-kupu, untuk menjadi kupu-kupu yang indah, kita mengalami proses atau hibernasi di dalam goa ini. Saya tak melihat ini masalah yang berat. Namun, segala sesuatu ada hikmahnya,” tutupnya.
Penulis: Ceppy F. Bachtiar | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar