Nalar.ID

Tips Uci Flowdea Menghindari Aksi Tipu Tas Branded

Nalar.ID, Jakarta – Biasanya, para kaum Hawa paling suka mengoleksi tas branded. Walau harganya cenderung mahal, menggunakan tas branded disinyalir bisa meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, modelnya juga tak pasaran. Tak mudah rusak. Pastinya, awet hingga bertahun-tahun.

Namun, hati-hati saat membeli tas branded. Kuncinya: keaslian. Pasalnya, kini banyak sekali tas branded KW yang beredar di pasaran. Sekilas, penampakan tas itu tampak sama dengan aslinya.

Salah satu korban palsu tas branded adalah sosialita dan pengusaha kayu asal Surabaya, Jawa Timur, Uci Flowdea. Ia ditipu oleh selebgram Medina Zein soal jual-beli tas Hermes.

Pada Kamis, 29 September 2022 lalu, Medina, divonis hukuman masing-masing enam bulan bui di dua kasus yang menjeratnya, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Uci Flowdea. NALAR/Ist

Dua kasus, di antaranya pencemaran nama baik terhadap Marissya Icha dan kasus pengancaman yang dilaporkan Uci Flowdea.

Diketahui, Uci, melaporkan Medina atas kasus penipuan penjualan tas Hermes palsu. Usai dilaporkan, Medina diduga melakukan pengancaman terhadap Uci. Uci pun melaporkan Medina kembali ke Mapolda Metro Jaya atas dugaan pengancaman.

Kata Uci, Medina berjanji akan menyelesaikan tanggungannya, yaitu mengganti uang miliknya senilai Rp 1,3 miliar atas transaksi pembelian tas Hermes yang diduga palsu. Medina mengatakan akan bertanggung jawab atas tanggungan itu. Ia hanya meminta Uci bersabar.

Tak ingin kejadian ini kembali menimpa dirinya, Uci Flowdea, memberikan sejumlah tips khusus kepada pembaca, atau calon pembeli tas mahal branded.

Uci Flowdea. NALAR/Ist

Menurut Uci, ketika hendak membeli tas branded, usahakan lebih baik beli di store langsung jika memiliki akses khusus.

“Jika membeli di reseller, pastikan kenal siapa yang jual dan mengetahui track and record-nya. Pelajari, brand apa yang akan di beli,” ujarnya, kepada Nalar.ID, Sabtu (8/10/2022).

Berikutnya, perlu mengetahui jenis atau model, dan bahan tasnya. “Lalu, pelajari, setiap brand mempunyai keunikan sendiri. Atau identitas sendiri untuk mempermudah mengidentifikasinya,” tutupnya.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi