Nalar.ID, Jakarta – Technopreneur akan senantiasa lekat dengan generasi muda. Sebab, kaum mudalah yang begitu dekat dengan teknologi terkini.
Seorang technopreneur sudah pasti melek dengan teknologi dan sangat mudah beradaptasi dengan perubahan zaman yang kian cepat.
Era revolusi industri 5.0 yang sudah di depan mata, membutuhkan generasi muda yang giat dan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan yang ada.
Rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM), Prof Dr Dwiza Riana mengatakan kaum muda merupakan generasi yang tumbuh dan hidup beriringan juga berdampingan dengan teknologi di era digitalisasi saat ini.
“Generasi muda memiliki potensi yang cukup besar dalam perubahan zaman baik bidang ekonomi maupun lingkup sosial. Perguruan tinggi memiliki peran yang cukup penting mendukung peran pemuda untuk mengoptimalisasi dan menggali potensi diri di bidang teknologi digital,” ungkapnya dalam keterangan pers, belum lama ini, kepada Nala.ID.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM berkomitmen mendukung terciptanya technopreneur dan startup company. UNM memiliki beberapa lembaga pembinaan bagi mahasiswa/i yang berminat menjadi technopreneur dan startup bisnis.
Apa saja?
“Wadah-wadah pembinaan mahasiswa/i di bawah naungan UNM, yakni ada Nusamandiri Entrepreneur Center (NEC), Nusamandiri Startup Center (NSC), Nusamandiri Innovation Center (NIC) dan Mandiri Digital Universe (MDU). Melalui lembaga-lembaga ini, UNM siap menciptakan technopreneur yang berjiwa mandiri dan startup bisnis,” jelasnya.
Technopreneur biasa didominasi oleh kalangan muda, kata Dwiza, tak jarang yang menganggapnya sebagai ‘iseng-iseng berhadiah’. Namun, dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni, mereka mampu meraup omset yang cukup besar.
“Di sini peran penting perguruan tinggi dalam melakukan pembinaan dan bimbingan pada mahasiswa/i sebagai generasi muda yang komitmen merintis usaha berbasis teknologi dan perusahaan berbasis internet. Harapannya, akan tercipta technopreneur yang unggul dan startup yang mandiri guna membantu pemerataan ekonomi di masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar