Nalar.ID

Upaya Tarik Investor Asing ke Indonesia Pasca Pandemi

Nalar.ID, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi narasumber dalam Pekan Orientasi Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI kemarin (9/7/2020) lalu.

Acara dihadiri oleh 32 calon Duta Besar LBBP RI yang telah dinominasikan untuk bertugas di negara-negara sahabat, termasuk diantaranya Amerika Serikat, Singapura, Thailand, dan Belanda.

Program ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada calon Dubes LBBP RI mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia guna mendukung penguatan dan peningkatan diplomasi Indonesia.

“Maka yang kita dorong adalah siapapun dan negara manapun, selama tidak menabrak aturan dan konsep investasinya win-win akan menguntungkan negara tujuan dan asal investasi, akan kita layani dengan baik. Bapak ibu tolong cari investornya. Urusan izinnya, begitu masuk ke Soekarno Hatta, BKPM urus izinnya. Persoalan izin di pemerintah provinsi atau kabupaten/kota biar BKPM yang urus,” janji Bahlil, kepada Nalar.ID.

Kementerian Luar Negeri dan BKPM menjalin komunikasi dan kerja sama yang semakin erat sebagai mitra strategis dalam menarik investasi asing. Para dubes di setiap perwakilan adalah promotor utama dalam melakukan diplomasi ekonomi, khususnya investasi.

BKPM melalui 8 kantor perwakilan di seluruh dunia akan siap membantu para dubes dalam mempromosikan investasi.

Perizinan

Hal-hal yang selama ini dianggap sebagai penghambat investasi juga telah diperbaiki oleh pemerintah, seperti persoalan lahan dan perizinan.

“Indonesia harus banyak belajar kepada negara tetangga yang memiliki iklim investasi yang menarik bagi investor. Salah satunya adalah pemerintah harus hadir dalam mengawal kebijakan dan implementasinya. Tinggal bagaimana cara menyesuaikan konteksnya,” ujar Bahlil.

Kepala BKPM juga menjelaskan Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah yang siap menjadi primadona baru bagi investor. Kawasan industri kerja sama pemerintah dan BUMN ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya harga lahan yang dijamin di bawah Rp1 juta per meter persegi dan aksesilibilitas yang memadai dengan keberadaan jalan tol, rel kereta api, dan pelabuhan.

Dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri dan Kepala BKPM di Kantor Kemlu, Jumat (3/7/2020) lalu, Menlu Retno Marsudi telah menegaskan kesiapan seluruh jajaran Kemlu untuk bersinergi dengan BKPM dalam memfasilitasi keinginan investasi asing ke Indonesia.

“Amanat Bapak Presiden bahwa Kemlu harus berada di garis depan, bukan lagi untuk promosi, melainkan menarik investasi. Kita semua kawal terus, agar keinginan investasi ini “menetas”, artinya ada hasilnya,” jelas Retno. 

Penulis: Febriansyah | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi