Nalar.ID

Mengenang Eka Tjipta Widjaja dan Gurita Bisnisnya

Jakarta, Nalar.ID – Pendiri plus pemilik konglomerasi bisnis Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, tutup usia Sabtu, (26/01) lalu. Kepergiannya meninggalkan gurita bisnis luar biasa besar. Mulai dari kertas, telekomunikasi, pertambangan, hingga properti.

Eka memulai sejak tahun 1960. Bisnisnya dimulai dengan perkebunan kopi dan karet, hingga dibentuknya CV Sinar Mas di Surabaya. Bisnis yang dirintis lebih dari 80 tahun ini memiliki enam pilar bisnis utama.

Beberapa perusahaannya dikenal masyarakat. Bahkan telah menjadi perusahaan terbuka, baik dalam maupun luar negeri. Seluruh bisnisnya mengantarkan Eka menjadi orang terkaya nomor dua di Tanah Air ini. Catatan Forbes, total kekayaannya ditaksir mencapai 8,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 120,96 triliun.

Dihimpun Nalar.ID, Kamis (31/1), berikut gurita bisnis mendiang Eka Tjipta Widjaja:

Real Estate dan Pengembang

Perusahaan Sinar Mas Land Limited ini tercatat di Bursa Efek Singapura. Punya andil menjalankan bisnis pengembang dan perumahan. Beroperasi di China, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Bahkan memiliki portofolio properti di London, Inggris.

Di Indonesia, bisnis Sinar Mas Land dijalankan PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Dua perusahaan itu memiliki core business di township, pengembangan kota, perumahan, ritel, komersial, perhotelan, hingga kawasan industri.

Perusahaan ini juga punya bisnis patungan (joint venture) dengan Sojitz, perusahaan asal Jepang. Mereka mengembangkan kota PT Puradelta Lestari Tbk.

Pangan dan Agribisnis
Di sini, ia memiliki holding usaha Golden Agri-Resources Ltd. (GAR) yang berdiri 1996. Tercatat di Bursa Efek Singapura sejak 1999. Beroperasi di Indonesia, GAR punya anak usaha PT SMART Tbk., dan menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia sejak 1992.

SMART memiliki lahan 138.000 hektar. Termasuk plasma. Tak hanya penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit, perusahaan ini memproses CPO menjadi produk bernilai tambah. Seperti margarin, biodiesel dan oleokimia, minyak goreng, shortening, hingga perdagangan produk berbasis kelapa sawit ke seluruh dunia.

Produknya minyak curah dan industri. Termasuk minyak goreng kemasan merk Filma dan Kunci Mas. Perusahaan ini mengoperasikan 16 pabrik kelapa sawit, 5 pabrik pengolahan inti sawit, dan 4 pabrik rafinasi di Indonesia.

Teknologi dan Komunikasi
Ini pengembangan penyedia layanan telekomunikasi di bawah naungan PT. Smartfren Telecom Tbk. Perusahaan ini mengoperasikan 15.000 BTS 4G. Tersebar di 200 kota di Indonesia.

Pulp dan Kertas
Bisnis ini dimulai dengan berdirinya PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia tahun 1972 di Jawa Timur. Sebelumnya, perusahaan ini dimaksudkan menjadi usaha kimia. Kini, perusahaan itu resmi menjadi perusahaan publik. Ia melepas 9,30 juta saham ke publik dan memperoleh kode saham TKIM.

Kini, perusahaan itu memiliki kepemilikan ublik 40,32 persen. Selebihnya dimiliki induk usahanya, PT Purinisa Ekapersada (Purinusa), sebesar 59,67 persen.

Selain TKIM, perusahaan serupa lain yang jadi perusahaan publik adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper. Perusahaan ini menjadi perusahaan publik di tahun yang sama. Purinusa mendivertasi kepemilikan 47,01 persen untuk publik.

Seluruh bisnis pulp dan kertas Sinar Mas Group beroperasi di naungan holding Asia Pulp and Paper (APP). Tak hanya beroperasi di Indonesia, namun di China. Kini kapasitas total produksi 19 juta ton per tahun, dengan penjualan 120 negara.

Seiring laju perkembangan pasar, APP segera membangun pabrik di India. Tambahan kapasitas produksi 5 juta ton per tahun.

Layanan Keuangan
Melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk., bisnis ini memberi layanan keuangan untuk bisnis korporasi. Termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga perorangan. Bisnis ini mencakup asuransi, pembiayaan nasabah, perbankan, serta manajemen aset.

Infrastruktur dan Energi

Usaha ini mencakup pertambangan batu bara, perdagangan ritel dan multimedia, infrastruktur, penyediaan energi listrik, dan bahan kimia. Usaha ini dijalankan PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) sejak 1996.

Bersama anak-anak usahanya, DSSA menghasilkan produk dan layanan. Seperti pestisida, batubara, pupuk, bahan kimia, televisi berbayar dan layanan internet, infrastruktur BTS, hingga tenaga listrik.

Penulis: Erha Randy | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi